SM Britama Juara A Mild IBL 2008
Bandung, (ANTARA News) - Tim bola basket Satria Muda (SM) Britama Jakarta berhasil mempertahankan gelar juara A Mild IBL setelah mengalahkan Garuda Bandung dengan 3-1.
Gelar juara SM tersebut ditentukan kemenangan pada game keempat final A Mild IBL 2008 73-63 di GOR C-Tra Arena Cikutra Kota Bandung, Minggu.
SM unggul 3-1 atas Garuda Bandung pada final yang menggunakan sistem "best of five" itu.
Sebelumnya SM Britama meraih kemenangan pada game pertama 68-56, game kedua unggul 46-45 di Jakarta. Satu-satunya kekalahan SM pada game kedua dengan skor 61-62, Sabtu kemarin.
Seusai memenangkan pertandingan sekaligus memastikan gelar juara A Mild IBL 2008, para Pemain SM langsung merayakannya di tengah lapangan disaksikan penonton yang sebagian besar pendukung lawannya, Garuda Bandung.
Petugas pengamanan langsung memagar betis lapangan menghindari penonton masuk ke tengah lapangan.
Sebagai Juara A Mild IBL 2008, SM Britama berhak atas Piala Presiden, hadiah Rp100 juta serta cincin juara A Mild IBL 2008.
Sedangkan Most Valueable Player (MPV) partai final jatuh pada point guard SM Britama, Youbel Sondakh yang berhak atas hadiah Rp3 juta.
KetatPada game keempat final itu, SM menurunkan pemain starter Amin Prihartono, Wahyu, Faisal J Ahmad, Ronny Gunawan dan Wenda Wijaya.
Sedangkan Garuda Bandung menurunkan susunan pemain starter Andre Tiara, Okto, Agustinus Dapas Sigar dan Cokorda Raka Prabawa.
SM Britama dan Garuda Bandung bermain ketat. Kejar-kejaran angka terus terjadi sepanjang pertandingan.
Garuda Bandung ngotot untuk menyakaman kedudukan menjadi 2-2, dimana tim Bandung itu masih tertinggal satu game.
Sehari sebelumnya di tempat yang sama, Garuda Bandung memenangkan game ketiga dengan skor 62-61.
Sebaliknya SM Britama ingin menyudahi final pada game keempat pada partai penentuan yang menggunakan sistem "best of five" itu.
Kemenangan Garuda sehari sebelumnya membuat Cokorda dkk. tampil lebih percaya diri dan mencoba memegang kendali permainan. Namun SM yang dimotori Ronny Gunawan tampil tenang dan mempertahankan raihan angka di atas Garuda.
Faisal dan Youbel Sondakh silih berganti "meneror" pertahanan Garuda yang dikawal Cokorda Raka Prabawa yang akrab disapa Wiwid.
Garuda sendiri tidak terlalu memforsir bintangnya, Denny Sumargo yang masih cedera. Namun kehadiran pemain bernomor punggung 22 itu cukup menaikan moril bertanding tuan rumah.
Kedua tim lebih banyak menerapkan strategi tembakan dua angka. Namun SM lebih unggul dalam tembakan tiga angka.
"Kita terpancing permainan SM pada kuarter keempat, Tembakan tiga angka mereka lebih baik di kuarter akhir," kata Assisten Pelatih Garuda, Johanis Winar.
Pertarungan berlangsung cukup ketat dan emosional. pelatih Garuda, Rastafari Horongbala beberapa kali mengekpresikan kekecewaanya pada kepada putusan wasit.
Pada saat kedudukan 47-60, Rastafari dan assistennya Johanis Winar beberapa kali mendatangi pimpinan pertandingan memprotes keputusan wasit dalam memutuskan free throw.
Raihan angka SM mulai melejit pada pertengahan kuarter akhir hingga selisih 13 point, Garuda terus berupaya mengejar, namun hingga pertandingan usai, SM Britama menutup dengan kemenangan 73-63.
Dalam dua hari terakhir, GOR C-Tra Arena hingar bingar dipenuhi publik bola basket Bandung yang memberikan dukungannya untuk Garuda Bandung.
Meski tim Kota Bandung gagal menahan SM Britama, pertandingan berlangsung mulus dan aplaus diberikan penonton Bandung untuk Youbel Sondakh dkk.
Sementara itu Pelatih SM Britama, Fictor Roring menyatakan puas dengan penampilan timnya di partai puncak.
Namun secara khusus ia aplaus pada penampilan Garuda Bandung yang tampil luar biasa tahun ini. Menurut Fictor, Garuda tahun ini mempunyai kekuatan lebih bagus.
"Saya yakin Garuda punya kans jadi juara tahun-tahun mendatang. Atmosfir Bandung benar-benar sangat enak pada final tahun ini," kata Ito, sapaan akrab Fictor Roring.
Mengenai kunci kemenangan SM Britama, karena pemain bisa tampil utuh dan disiplin.
"Pemain tampil dalam satu tim, kita lebih enjoy hari ini meski presure dari penonton cukup berat. Namun bagaimanapun SM Britama layak jadi juara," kata Fictor Roring.(*)